RUMOR DIAMOND SQUAD

Awal sekali aku masuk kelas XI, banyak yang berkomitmen bahwa tidak boleh ada geng ataupun kelompok-kelompokan agar kelas akan selalu solid dan kompak. Tapi nyatanya? Banyak yang menghianati komitmen itu bahkan termasuk aku sendiri. Padahal kita ini kelas IPS loh. Kelas sosial yang sosialismenya tinggi. Tetapi tidak ada yang bisa dibuktikan dari embel-embel itu. Katanya lebih mementingkan kepentingan bersama daripada golongan. Tapi nyatanya tidak.

Didalam geng atau kelompokan itu juga banyak penyelewengan. Pilih-pilih teman yang kaya raya, hits, kekinian. Merasa malu kalau bergabung dengan siswa-siswi yang pendiam, katanya kuper atau apalah. Dimana letak pertemanan disini? Juga banyak terdapat permasalahan sepele tapi bisa berakibat terkucilnya teman. Entah kenapa, tradisi pilih teman sangat berpengaruh jaman sekarang. Yang dulunya akrab bersama, sekarang saling menjauhi dan acuh tak acuh. Ini efek terlalu bergantung pada pertemanan. Kita kadang tak sadar saat berkumpul bersama, kita membahas aib orang lain dan diri kita sendiri. Tapi saat kau tidak ada disana saat pembahasan itu, besar kemungkinan kau yang dibahas. Apalah arti dunia ini, jika dalam hubungan pertemanan saja sudah sampai begini. Mungkin juga banyak yang prihatin. Masih kelas XI tapi sudah pecah begini. Sadar kawan, kita sudah besar. Kita sudah berumur sekitar 16-18 tahunan tapi masih berpegang pada sifat kekanak-kanakan dan egois. Aku juga tidak habis pikir, bagaimana caranya agar kelas ini kembali seperti dahulu. Yang saling support satu sama lain. Yang saling menghargai satu sama lain. Yang kompak dan bisa bercanda bersama dalam kebersamaan.

Aku yang dahulu katanya anti-sosial dan tidak peduli pada siapapun dan apapun. Selalu sendirian, melakukan semuanya sendiri tanpa ada teman yang mengiringi langkahku. Karena sikapku yang anti-sosial, banyak yang mempercayaiku memdengarkan curhatannya sendiri-sendiri karena aku tidak berkubu dan tidak punya golongan alias netral.

Lama kelamaan, kami berkumpul menjadi satu dan saling terbuka satu sama lain. Ada hal yang menyenangkan berkumpul dengan mereka. Kami bisa saling menghargai tanpa menunjukkan kekayaan masing-masing. Kami bisa saling bercanda, gila, dan sarang curhat meski kadang juga membicarakan orang lain. Sebenarnya aku tidak mau membentuk golongan seperti ini. Namun kalau kita mendekati orang lain tapi orang itu tidak menganggap kita ada, sebaiknya kita tahu diri dan menjauhinya. Biasanya begitu menimbulkan sikap canggung dan perasaan tidak enak, belum lagi jika kau dilirik sinis. Sudah pasti menjauh saja. Menjauh.

Di dalam lingkaran pertemananku, ada 7 orang yang dekat dan paling banyak menghias masa-masa SMA yang indah bersama mereka. Adica, Lady, Nurul, Sherly, Elsa, dan Delvi. We're Diamond Squad. Tapi kami ber enam sepakat merasa kalau Miss D adalah seseorang yang bukan bagian dari kita. Sikapnya yang cuek dan tidak mau tahu membuktikan segalanya. Saat kita kumpul bareng, dia selalu kumpul bersama yang lain. Saat kita pergi keluar, dia selalu mencibir saat diajak. Tapi bagaimanapun, kami sepakat kalau siapapun yang ingin bergabung dengan kita ya.. Biarkan. Asal kita bisa enjoy dan saling terbuka. Kenapa tidak?

Dan jujur saja, grup kami tersebar dimana-mana. Di Instagram, Telegram, BBM, Line. Sampai-sampai bingung aku menjawab satu persatu. Kadang hal kecil gila yang dilakukan bersama, bisa jadi momen yang paling berharga. Dan kami sepakat, apapun yang terjadi, kita akan selalu bersama dan mencoba selalu bersama. Asal ada kepercayaan antara satu sama lain, pertemanan akan menjadi persahabatan yang indah. 🙆🙆🙆

Komentar