BLOODY DEVIL GIRL

" JANGAN MEMBACANYA !!! " teriakku. Namun dia tidak mendengarkanku.
Aku berlari, berlari tanpa henti sampai tiba-tiba aku terjatuh ke lantai. Aku berteriak. Darah mengucur dari seluruh tubuhku. Aku mencoba bangkit. Namun, rasa sakit ini menghujamku. Aku menoleh ke cermin di sampingku. Aku meringis. Wajahku rusak tertancap pecahan kaca. Aku melihat sekeliling.

" BANGSAT !!! Kurang ajar kau Adriana. Aku bersumpah mengirimmu ke neraka. "
" Apa? Seharusnya kau yang ke neraka, iblis  ". Adriana tertawa kejam.
Ku kumpulkan semua energi dalam tubuhku untuk berlari. Aku tidak ingin anak kecil itu membuka buku yang terkutuk itu.

Aku berdiri. Ku rasakan darahku menetes ke lantai. Aku berjalan tersaruk-saruk. Tapi kemudian, anak itu berhasil membuka buku itu.

" Bacalah anak manis. Bacalah dengan lantang ! "
" JANGAN ! Kumohon, Jangan membacanya ! "
" Maafkan aku, Claudia. Aku ingin ibuku hidup " isak anak kecil itu. Ia mulai membaca mantra yang ada di buku.

Seketika tubuhku mengejang. Rasanya seperti di tusuk ribuan jarum. Adriana terus tertawa melihatku merasakan panas di sekujur tubuhku. Organ dalamku serasa ingin meledak.

" Aaaahhh... Aku sudah membantumu sampai ke sini anak kecil. Dasar penghianat ! " teriakku.

Ku dengar anak kecil itu membaca mantranya dengan menangis. Tubuhku tak sanggup lagi. Organ dalamku tercabik-cabik. Perutku sobek dan mengeluarkan isinya. Kaca-kaca yang menancap padaku rasanya seperti bergerak ke dalam mengoyak tubuhku. Aku terjatuh ke lantai, berlumuran darah dan menangis. Kulihat tanganku mulai berlubang dan mengucurkan darah merah segar.
" HENTIKAN ! " teriakku sambil menangis.

Anak kecil itu berhenti membaca. Aku mulai berusaha bernafas. Kulihat perutku sudah terkoyak habis. Aku meringis. Kulihat Adriana mendekatiku. Dan meletakkan kakinya di kepalaku.

" Kenapa kau membantu manusia? Apa kau lupa kaummu sendiri? Claudia, kau sangat naif " ujar Adriana seperti mengolokku.
Aku tidak bisa berbicara. Bernafas pun aku kesulitan. Aku meraung mencoba menyingkirkan kakinya dari kepalaku. Saat tanganku memegang kakinya, dia bergidik dan menjauhiku.

" Dimana ibuku ? Kau sudah berjanji padaku " teriak anak kecil itu.
" Hah? Ibumu? Ibumu sudah mati. Yang tersisa hanyalah ini ! " ujar Adriana sambil melemparkan sebuah kepala manusia. Ku dengar anak kecil itu berteriak dan menangis. Kepala itu milik ibunya.

" Aku rasa kita sudahi ini " kata Adriana sambil menyayunkan kapak dan memotong tangan anak kecil itu.

Teriakan ngeri terdengar olehku. Tiba-tiba ada sebuah kepala lagi menggelinding ke arahku. Bukan. Dia tidak memotong tangan, tapi kepala anak kecil itu.

" Sekarang giliranmu, Claudia. Matilah kau ! " teriak Adriana penuh ambisi.
Aku merasa leherku terbelah. Aku melotot merasakan saat-saat terakhirku. Ternyata dialah iblis yang sebenarnya.

...
Well, ini sebenarnya cerita pendek gore yang aku kirimkan waktu Lomba DoD. Tapi gak menang haha... Ceritanya gimana? Kurang menarik atau sulit dipahami?

Komentar