KEPOMPONG JINGGA

Halooo.. Sudah lama aku tidak posting apa-apa di blogku tersayang ini //elah. Jadi gini, aku mau bahas tentang sesuatu yang creepy baru-baru ini. Ada yang sudah kenal dengan website normalpornfornormalpeople.com ? Aku baru mengetahui beberapa hari yang lalu dari Official Account Line Creepypasta! Katanya sih, itu situs yang seperti deep web gitu. Tapi, satu pertanyaannya. Kalau itu situs deepweb? Bisakah kita mengaksesnya kapanpun, dimanapun, dan berapapun kita mengunjunginya? Oke terlalu jauh untuk membahas itu. Buat yang belum tahu deep web itu apa? Jadi gini, deep web adalah suatu situs yang menyimpan 96% informasi dari internet. Situs-situs yang kalian kunjungi dari browser apapun dan dari pencarian se dalam apapun, itu masih sekitar 4% dari informasi itu. Hanya sedikit bukan? Sisanya tersimpan di deep web. Sebelum pikiran kalian melayang kemana-mana, deep web bukan situs porno ya. Ini situs yang di gunakan para anggota FBI, CIA, dan informasi negara yang sangat rahasia. Asyikk

Aku punya boneka yang mirip manusia , tapi agak beda juga dari Annabelle soalnya terbuat dari kain dan dakon biasa. Tingginya lumayan lah sekitar 85 cm. Dari tampilan juga normal. Punya 2 mata, 1 hidung, 1 mulut dan 2 telinga. Kaki dan tangannya lengkap dan bebas. Boneka ini sebenarnya pemberian dari pemilik penginapan di Malang waktu aku berumur sekitar 6 tahun. Karena bonekanya cantik dan lucu, aku menerimanya. Sekarang aku sudah berumur 16 dan Juli besok sudah 17. Dan anehnya, boneka itu masih ada di kamarku sampai sekarang. Padahal sejak aku masuk smp, aku tidak pernah memainkannya. Boneka itu tetap duduk diam di pojok kasur selama bertahun-tahun. Meskipun aku pindahkan, boneka itu tetap berada di tempatnya. Intinya, dia tidak mau keluar dari kamarku. Sampai suatu ketika, aku mengalami masalah yang berat. Dan seperti wanita lainnya, aku menangis pada bantal. Menangis dan terus menangis sampai mataku bengkak dan merah. Tak kusadar aku memeluk boneka itu dan tertidur be

Hidup itu emang kaya roda. Kadang bisa hidup di atas dan punya segalanya. Kadang ada di bawah terpuruk dan banyak masalah. Cuma pandai-pandainya kita aja jalanin hidup biar tetep enjoy . Tapi gimana kalo dalam fase seperti itu selalu dibayangi masa lalu? Yup... Pastinya risih dan bikin mood 80% turun. Apalagi kalo lagi di roda bawah. Uh.. 99,9% bisa kali ya. Bayangan masa lalu yang gak pengen di inget-inget lagi itu kaya telur buaya yang di kubur dalem-dalem dan dijagain. Tapi kalau uda waktunya buat keluar. Dia bakal meronta keluar dari sarang dan berjalan menuju sungai. Ya! Sungai. Tempat semua bermacam-macam air berkumpul. Dari air hujan, air kencing, air keringet //yakali buaya keringetan. Padahal kita gak tau gimana caranya masa lalu itu tiba-tiba terkuak. Antara ada yang cari tahu sama yang nyebar tahunya. Padahal udah nutupin bangkai serapet-rapetnya tetep aja bau. Sebenernya gak masalah juga masa lalu itu terkuak. Tapi lama kelamaan makin risih dan makin pengen jadi psikopat.

Informasi emang bisa di dapatkan dimana aja dan kapan aja. Waktu pergantian jam Ujian Akhir Semester tadi, sebenarnya mau cari colokan buat charger hp hehe.. Eh.. akhirnya masuk ke perpustakaan sekolah. Disitu banyak novel, ensiklopedia, dan lain-lain. Tapi pandanganku malah tertuju ke tumpukan koran lama. Aku coba iseng cari-cari informasi dan yang aku temukan tentang perbedaan squad dan geng di koran Zetizen. Sebenernya, squad dan geng itu sama-sama berarti sekelompok teman yang sering ngehabisin waktu bareng kok. Seiring waktu, bukan cuma istilahnya yang berubah, tapi juga ciri-cirinya. Jumlah anggota Geng biasanya terdiri dari 4-6 orang. Biasanya juga sih, mereka itu kemana-mana selalu bersama dan gerombol gitu. Dan ada juga sosok Queen bee . Ya.. Bisa dibilang si Queen bee ini ketua geng yang paling berpengaruh dan anggota lain hanya mengikutinya saja. Anggota Geng terdiri atas anak-anak yang seumuran karena kebanyakan terbentuk di sekolah. Selain itu, mereka merasa b

Pernah gak sih kalian di hianati kepercayaan? Pastinya pernah dong. Di masalah kali ini sih nyangkut masalah kepercayaan pada temen. Ada yang pernah dalam kondisi 'temen makan temen'? Pastinya pernah dong. Bagi yang gak pernah, sini aku makan hehe. Teman itu bisa jadi pondasi yang kuat bagi kita, tapi dia juga bisa jadi penghancur yang membabi buta. Pernah gak kalian saling sharing padahal itu bicarain orang. Bagi istilah cewek sih namanya curhat (curahan hati) atau curcol (curhat colongan), tapi kalau cowok sih nongkrong. Padahal ya sama kayak ibu-ibu rumpi juga kalo nongkrong bareng gitu. Di dalam setiap curhatan, pastinya kadang nyangkut masalah hati, keluarga, finansial ataupun aib sekalipun. Bagi cewek, hal itu semua sih biasa. Kadang malah panggil satu sama lain dengan sebutan sayang, beb, babi//eh, itu sih biasa. Coba bayangin kalau yang panggil gitu antar cowo. Pastinya kita bakal geleng-geleng kepala sambil bilang "Aduh pusing pala berbi, pala berbi awawaw"

1 hari di sekolah= 8 jam 1 minggu di sekolah (5 hari)= 40 jam 1 hari di sekolah (rata-rata) ada 4 mapel, dan jika semuanya ada tugas, maka makan waktu buat ngerjainnya 2 jam/mapel= 8 jam/hari = 40 jam/minggu Jika di kalkulasiin, maka... Dalam 1 minggu, lau menghabiskan waktu sekitar 80 jam/minggu untuk urusan sekolah 80 jam x 4 minggu= 320 jam 320 jam x 10 bulan (anggap 2 bulan sebagai libur semester)= 3200 jam 1 tahun = 3200 jam = 132 hari cuman buat mikirin sekolah? Hem...🙈 12 tahun menempuh pendidikan, setelah lulus yang diingat materi SD dan sedikit materi SMP, materi SMA juga cuma inget pra-ulangan, pasca ulangan lupa semua... Pas masuk kuliah, bingung mau pilih jurusan apa... Ada yang bingung karena merasa banyak yang sudah dikuasai di SMA Ada juga yang bingung karena nilainya standard semua Ada juga yang bingung karena merasa kurang disemua pelajaran... Karena, selama 12 tahun itu siswa dipaksa mempelajari sesuatu secara general, tidak difokuskan pada satu bidang...

Pernah ga sih kalian ngerasa apa yang kalian lakukan itu dinilai gak berguna sama orang lain? Dari awal membuat blog ini pun saat aku share ke yang lain, tentu tanggapannya berbeda-beda. Ada yang nerima dan liat - liat doang. Ada yang gak peduli aku ngepost apaan. Ada yang malah menyela sambil ngatain "Buat apa sih buat blog? Ga guna kali. Uda gede masih mainan kayak anak kecil". Sebenernya yang kayak anak kecil siapa ya? Terserah dong aku nulis apa aja. Untung-untungan postinganku berguna buat yang lain. Sebelum nyela ya mas mbak, pikir dahulu. Mbak masnya itu dapetin informasi dari mana? Dari google, yahoo atau browser lain kan? Nah! Informasi tentu kan dari blogger yang dengan senang hati nyisahin waktu luangnya buat nulis postingan yang nantinya berguna buat orang lain. Jadi jangan saling melecehkan dong. Memang aku sadar, aku ini masih newbie yang baru-baru ini menggeluti dunia blogging. Tapi tolong jangan bikin down semangat seorang newbie dong. Aku ngepost sesuatu ya

Pastinya semua orang ingin berselancar di internet dengan gratis dan tanpa biaya kan? Ternyata di Android sudah tersedia aplikasi untuk meretas password atau membobol password wifi, aplikasi ini dinamakan Apk penetrate pro. Berikut cara menggunakannya : 1. Download aplikasi penetrate pro v2.1.1 disini  Apk penetrate pro v2.1.1 2. Install aplikasi tersebut secara manual di handphone android anda.  3. Sebelum dijalankan maka re-start terlebih dahulu handphone anda.  4. Kemudian On atau aktifkan wifi handphone anda. Lalu jalankan aplikasi penetrate pro tersebut maka secara otomatis aplikasi penetrate akan melacak password wifi yang ada. Jadi buat yang pengen ngeretas password wifi orang lain, bisa tuh haha.. Tapi jangan disalah gunakan ya. Ingat ya, cara ini juga belum tentu 100 persen bekerja karena setiap saat bisa saja ada perubahan yang dilakukan oleh si empunya jaringan password yang tentunya siempunya juga terus meningkatkan kualitas keamanan jaringan wifinya supaya

Pasti ada saat dirimu merasa sedih dan hampa tapi kamu gak tahu kenapa. Pasti ada hari-hari di mana kamu hanya ingin menyerah saja, di mana rasanya kamu ingin sembunyi saja di balik selimut dan nggak pernah keluar. Pasti ada hari-hari di mana rasanya langit itu nggak berwarna biru, tapi cuma abu-abu. Memang kadang ada waktu di mana kita merasa kalau gak ada yang benar di hidup kita, rasanya semua sia-sia aja, dan entah kapan akan datang hari yang lebih baik dari ini. Dan lebih lagi, berat banget rasanya untuk terus berusaha. Kadang memang hidup itu rasanya susah banget, lebih susah dari yang kamu bayangkan. Kamu bahkan nggak pernah nyangka kalau hidup bisa memperlakukanmu begini. Jika dilihat orang awam dari luar, sepertinya semua baik-baik saja, tapi di dalam, kamu tidak bisa menemukan kebahagiaan. Kamu terus berpikir dan terus berpikir. Apa yang salah? Kenapa bisa begini? Seharusnya aku berbuat apa? Dan meski terus bertanya dan terus mencari, jawaban itu tidak bisa kamu temuka

Awal sekali aku masuk kelas XI, banyak yang berkomitmen bahwa tidak boleh ada geng ataupun kelompok-kelompokan agar kelas akan selalu solid dan kompak. Tapi nyatanya? Banyak yang menghianati komitmen itu bahkan termasuk aku sendiri. Padahal kita ini kelas IPS loh. Kelas sosial yang sosialismenya tinggi. Tetapi tidak ada yang bisa dibuktikan dari embel-embel itu. Katanya lebih mementingkan kepentingan bersama daripada golongan. Tapi nyatanya tidak. Didalam geng atau kelompokan itu juga banyak penyelewengan. Pilih-pilih teman yang kaya raya, hits, kekinian. Merasa malu kalau bergabung dengan siswa-siswi yang pendiam, katanya kuper atau apalah. Dimana letak pertemanan disini? Juga banyak terdapat permasalahan sepele tapi bisa berakibat terkucilnya teman. Entah kenapa, tradisi pilih teman sangat berpengaruh jaman sekarang. Yang dulunya akrab bersama, sekarang saling menjauhi dan acuh tak acuh. Ini efek terlalu bergantung pada pertemanan. Kita kadang tak sadar saat berkumpul bersama, kita

Semilir sejuk di pagi hari membangunkanku dari tidurku. Melepas penat seminggu yang lalu. Hari ini di sekolahku, SMA Negeri 1 Krian sedang ada acara dalam kegiatan Nusantara Mengaji 300.000 Khataman Al-Quran Serentak se-Indonesia untuk Keselamatan dan Kesejahteraan Bangsa, 7 Mei 2016. Lantunan bacaan Al-Quran yang merdu dari seorang hafidzh yang menyejukkan jiwa membuat hatiku terasa damai. //sok puitis :v By the way , hafidzh tadi juga banyak pelafalannya yang salah. Maklumlah, tidak mudah menjadi seorang penghafal Al-Quran. Membayangkan imamku masa depan adalah hafidzh adalah suatu kebanggaan. Uhhhh... Melting 😂. Jam 9 pagi, kami pun bergantian dengan kelas lain. Dan akhirnya pulang. Jam 12 nanti, akan ada tes renang gaya katak. Good luck for myself ... ... Ahahaha terlalu personal. Halah tak apa. Aku nyemangati diriku sendiri jadi serasa jones. Uhuhuhu😂😂😂. Ahh jones is freedom ...

" JANGAN MEMBACANYA !!! " teriakku. Namun dia tidak mendengarkanku. Aku berlari, berlari tanpa henti sampai tiba-tiba aku terjatuh ke lantai. Aku berteriak. Darah mengucur dari seluruh tubuhku. Aku mencoba bangkit. Namun, rasa sakit ini menghujamku. Aku menoleh ke cermin di sampingku. Aku meringis. Wajahku rusak tertancap pecahan kaca. Aku melihat sekeliling. " BANGSAT !!! Kurang ajar kau Adriana. Aku bersumpah mengirimmu ke neraka. " " Apa? Seharusnya kau yang ke neraka, iblis  ". Adriana tertawa kejam. Ku kumpulkan semua energi dalam tubuhku untuk berlari. Aku tidak ingin anak kecil itu membuka buku yang terkutuk itu. Aku berdiri. Ku rasakan darahku menetes ke lantai. Aku berjalan tersaruk-saruk. Tapi kemudian, anak itu berhasil membuka buku itu. " Bacalah anak manis. Bacalah dengan lantang ! " " JANGAN ! Kumohon, Jangan membacanya ! " " Maafkan aku, Claudia. Aku ingin ibuku hidup " isak anak kecil itu. Ia mulai memb

"Oh tidak. Miss Lilia, apa yang terjadi? Astaga, telinganya kenapa berdarah? Anak kecil, kau apakan wanita itu?" terdengar suara laki-laki yang membentak padaku. Aku berdiri menatap entah kemana. Laki-laki itu bukan ayah. "Aku tidak tahu" jawabku polos sambil mengatur jariku diatas biola. "Wait and see" kataku sambil menarik napas dan memainkan biola dengan melodi yang menyayat hati. Tak lama terdengar suara teriakan minta tolong dari laki-laki itu. Teriakan yang menyiratkan kepedihan hati. Aku tetap memainkan biolaku sampai tidak terdengar suara teriakan dari mulut laki-laki itu. "Jangan membentakku!!!" kataku setengah berteriak. Aku meraba-raba dinding berusaha mencari pintu dan segera keluar dari rumah itu. Tak lama kemudian, aku berada di depan rumah. Duduk menatap kosong ke depan sampai terdengar bunyi mobil berhenti di depanku. "Clara, apa yang kau lakukan disini?" tanya seorang wanita. Viona. Pasti suara wanita itu. Aku menar

Malam itu, aku terbangun dari tidurku. Aku berusaha turun dari tempat tidur tanpa membangunkan Ayah yang tertidur lelap disampingku. Aku sudah hafal dengan seluk beluk rumah ini. Aku meraba dinding untuk berjalan keluar dari kamar sampai aku berhenti saat tanganku meraba pintu lain. Aku yakin itu pintu kamar Ayah dan wanita itu. Kutempelkan telingaku di pintu dan berusaha mendengarkan apa ada orang didalam. Benar saja. Aku mendengar dengkuran teratur di dalam kamar itu. Kucoba membuka pintu itu perlahan dan menyelinap masuk. Meraba-raba sesuatu dalam diam sampai ku temukan sebuah almari besar. Aku pernah mendengar bahwa ayah menyembunyikan uangnya di antara baju-baju di dalam almari. Aku meraba dan merasakan ada kertas yang banyak, apa itu uang? Aku mengambil banyak dan kujatuhkan perlahan di lantai. Kucoba menghirup bau kertas itu. Hm.. Uang. Aku mengumpulkan uang itu dan kubawa keluar rumah. Malam itu lumayan dingin. Untungnya, aku masih berpakaian sweater tebal. Aku berlari ke ruma

Semilir angin sore menerpa wajahku. Membayangkan matahari yang kian lama kian tenggelam. Mendengarkan suara burung-burung dilangit yang pulang ke sarangnya dan digantikan oleh kelelawar yang bertebaran bak bintang di angkasa. Namun, aku hanya bisa merasakan semilir angin yang makin lama makin menusuk kulit. Aku mengambil biolaku. Kuatur rapi jari-jari manisku diatas biola. Menarik napas sekejap, kemudian ku gesek sedikit biolaku. Terdengar suara biola yang menyayat hati. Suara biola yang menyayat pilu. Menggambarkan kegusaran hati. Senandung malam kunyanyikan di antara suara gesekan biola. Ku pejamkan mata dan bersenandung. Gelap. Sepi. Sendirian. Kubuka mata sambil memainkan biolaku. Gelap. Sepi. Tak terasa air mataku menetes perlahan. Kuhentikan senandungku dan kuletakkan biolaku. Menatap kosong ke depan dengan air mata yang mengalir deras. Kenapa hatiku lemah? Kenapa aku menangis? Aku tidak boleh lemah. Aku harus kuat. Apapun yang terjadi, Tuhan memberikanku hidup pasti ada tujuanny

Aku akan sedikit bercerita tentang Lelaki Kometku. Panggil saja dia Beng-beng. Aku sudah mengenalnya lama sekali dan bahkan aku mengenalnya lewat Line yang tak kusebutkan di postku yang lalu dan tiba-tiba muncul di BBM. Eh ternyata kita sedomisili. Beng-beng ini unik karena dia bisa menarik hatiku walau dia bukan kriteriaku. Sedikit gamblang aku menceritakan. Dia juga disukai adik kelasnya yang aku akui memang dia cantik, putih, dan segala hal yang membuatku iri kepadanya. Bahkan aku sudah lupa dengan bagaimana aku bisa kenal dengan Beng-beng dan teman-temannya. Yang pasti aku juga sudah nyaman dengannya, dia juga mulai bisa membuka diri dengan menceritakan segala hal dalam hidupnya meski itu manis atau pahit begitupun aku, tapi lambat laun hubungan kami renggang dan kami jarang berkomunikasi lagi. Mungkin juga dia keasyikan berlari saat aku mengejarnya atau dia tidak peduli saat aku mengejarnya. Jadi kalau sekarang aku sudah berhenti mengejar juga jangan salahkan aku.  Lelaki

Akhir-akhir ini, aku merasakan kejenuhan hidup. Dari waktu ke waktu, aku tak pernah menemukan arti kebahagiaan. Selalu berlari secepat angin dari masalah satu ke masalah lainnya. Entah kenapa, apapun yang kulakukan itu salah. Apapun yang aku perbuat, salah di mata orang lain. Aku ingin kembali ke masa lalu. Masa-masa aku tak perlu memikirkan jatuh cinta, sakitnya patah hati, sakitnya dihianati teman, sakitnya dijauhi orang lain, sakitnya penyakit yang kuderita. Tapi kemudian aku terbayang teman-temanku sekarang yang mau menerima apapun yang terjadi padaku. Aku ingat masih mempunyai orang tua yang mengerti kondisiku sepenuhnya. Setidaknya aku bisa merasakan ada seseorang di sampingku. Seandainya tidak ada mereka, mungkin aku sudah berakhir di tali gantungan, tubuh membeku dengan leher terjerat tali di langit-langit kamar. Tidak, aku tidak serendah itu mengakhiri hidupku dengan biadab. Tuhan membiarkanku hidup sampai sekarang pasti ada tujuannya. Entah apa itu. Aku harus mencarinya. ..