Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020
aku menyimpanmu di hati, tidak ada yang tahu nanti, jalanin saja lika liku ini. like a scarlet in the dark, ily u even God doesnt know us.  Januari 30th, 2020.

Pembekalan KKN Literasi VII UINSA [Part 2]

Gambar
Untuk hari ke 3 yakni hari senin tanggal 27 Januari 2020, kita dibekali materi tentang literasi dan bagaimana untuk habitation nya. Pemateri untum hari ini lumayan asik. Namanya bu Suryani, beliau dosen psikologi juga dan suaminya ada di tarbiyah. uwu sekali memang materi sudah disiapkan dari pusat, tapi beliau menjelaskannya dengan jelas dan gampang untuk dimengerti. --Pembiasaan Literasi-- 1. Dear (Drop everything and read) -> beberapa menit disisihkan untuk membaca secara mandiri. (min 10-15 mnt), bisa terstruktur (harian atau mingguan) penguatannya bisa akhir/awal, dapat reward. berkelanjutan dan terjadwal. setelah membaca ditanyai, apakah paham dengan yang dibacanya. 2. reading log ; berisi daftar yang sudah dibaca isi; judul, pengarang, tanggal mulai baca, genre, tanggal selesai baca, kategori (mudah/MD, menarik/MN, menantang/MT) setelah menyimak penjelasan dari bu suryani, kita lanjut dong bikin reading log dan mempresentasikannya. pembekalan bersama b

Pembekalan KKN Literasi VII UINSA [Part 1]

Gambar
Waktu pertama aku tahu KKN ini dari seniorku, katanya ikut ini aja biar besok gaikut yang reguler karena mahal dan disamping itu, kita bisa lanjut skripsi tanpa mikir KKN lagi. Woah dengar kayak gitu tertarik dong aku, makanya aku dari Desember-Januari mantengin website kampus biar cepet gitu daftarnya. Cara daftarnya lumayan gampang, cuma isi aja google form dan melampirkan 3 berkas; 1. Pakta Integritas (bisa didownload di surat edarannya ada link) 2. KRS Semester 5, kalau kamu baru aja lulus smt 5 3. KHS Semester 5 Intinya KRS dan KHS akhir sih. Abistu submit dan ngisi psikotest langsung. Inget yaa, psikotest ini untuk menguji kamu apakah kamu keterbelakangan mental atau punya anxiety. Usahakan tidak terpengaruh meskipun itu benar kamu, munafik dikit lahya wkwkwk Daan tiba juga tanggal 20 Januari, tapi lama ditunggu tidak kunjung ada kabarnya. Temanku Rofiq juga pantengin teruus sampai tanggal 21, aku akhirnya capek dan kutinggal tidur, waktu aku bangun sekitar jam 4 lebih, pengumuma

Χαος

aku tidak pernah merasa se-kesepian ini. sudah menaruh harap, tapi tetap tak dianggap. sudah menetapkan niat untuk dekat, tetap saja tak ada yang lekat. aku sadar dengan tanggung jawab yang ku terima. tapi mereka tetap saja melihatku sebagai seseorang yang asing. aku juga bodoh, dari dahulu selalu saja tak bisa mengingat nama-nama seseorang yang kukenal secara kilat. aku barangkali juga terlalu bodoh menyadari beberapa situasi yang membuatku bungkam, padahal sebelumnya aku terlalu nyaring bunyinya sehingga sudah tidak ada percakapan lagi, dan tidak ada yang mendengar keluh kesahku kini. aku ya, aku sendiri.  apakah ketika aku menjadi seseorang, baru mereka menyadari aku bukan sebuah kehampaan? apakah ketika aku menjadi seseorang, aku dekat dengan mereka, ataukah mereka yang menjadi semakin jauh? terlalu banyak kemungkinan. dan aku terlalu lelah untuk memikirkan manusia. So, 26 Januari 2020 beberapa ke-chaos-an dalam sebuah ke-khaoos-an.

foto hari ini 23 januari

Gambar
gatau tetiba pengen aja foto-foto hehe. pas liat objek bagus ditambah cahaya yang mendukung, mantep banget ehe the smell of tree [so] two tipes of human [so] so green [so] yang ini sisa kemaren nih, pas aku dirumah, aku coba-coba pengen bikin hidroponik. seru juga bercocok tanam pakai air. spring onion [so]
Gambar
suasana hatiku saat ini sedang buruk.  mengingat apa yang sedang terjadi, ataupun hal yang telah dilakukan orang lain padaku, dimana mereka selalu saja melihatku sebagai tokoh antagonis dalam hidup mereka. biarlah. aku mencoba baik-baik saja, mencoba menghadapi dengan segala apa yang kubisa. nyatanya, itu semua hanyalah topeng yang kupunya. dengan banyaknya perasaan bersalah, vertigo yang bersemayam makin dalam, tulang belakang yang sudah rapuh menahan beban tubuhku yang hina. aku sudah cukup merasa, apakah ini sudah waktunya untuk aku berpulang? ingin ku melarikan diri, tapi tetap saja tertarik kembali. ini kutukan atau karma? temanku yang aku pilih dengan meninggalkan temanku yang lain, meninggalkanku. ini karma bagiku.  jika memang bisa kubalikkan waktu ketika aku dalam posisi ini, lebih baik aku meninggalkan semuanya sendiri.  maka dari itu, sepanjang hidup aku ingin hidup sendiri. aku ingin bisa melakukan apapun sendiri. hingga pada akhirnya meskipun manusia disebut ma

reminder!

kejahatan paling serius bagi akademisi adalah plagiarism. banyak orang nganggep plagiat adalah hal remeh, ah lagian gue plagiat ke org yang plagiat juga kok , then it becomes seriously. buat sekadar bikin makalah yang besok banget presentasi, membuat kita tentu saja copy-paste materi, pokoknya yang penting pas dikumpulin ke dosen atau temen-temen dapet materinya, sisanya tinggal kita jelasin sendiri. yah, ini adalah pikiran mahasiswa pada umumnya, bahkan termasuk saya. oke, semisal nih, kalian bikin sesuatu yang menurut kalian original buatan kalian, pemikiran kalian, abistu kalian uploadlah di media sosial. when it becomes viral , banyak yang reshare tanpa mencantumkan nama pembuat awalnya. kesel ga? banget kan?  yahh begitulah perasaan para penulis, bahkan untuk karya yang belum saya terbitkan pun banyak yang bocor. mungkin karena pernah saya buat quotes atau semacamnya. copy-paste itu boleh, boleh bangettt, tapi dimohon untuk mencantumkan copyright ya, untuk menghargai jerih payah p

Perpustakaan Kawedanan Krian

Gambar
Uda dari zaman aku SD di Krian 04, aku suka banget baca buku disini. Hampir semua buku sudah aku baca, dan aku baca ulang. Dulu sih karena nunggu jemputan, makanya habisin waktu disini. Tapi malah keterusan hehe. Perpustakan ini berada di Jl. Gubernur Sunandar Prijosoedarmo No.496, Magersari, Krian, Kec. Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Depannya Polsek Krian. Jam bukanya : Senin   07:30 – 16:00 Selasa 07:30 – 16:00 Rabu    07:30 – 16:00 Kamis  07:30 – 16:00 Jumat  09:00 – 14:30 Untuk Sabtu dan Minggu tutup. Dulu yang jaga perpus sini adalah guruku di SD, ah lupa aku namanya juga, beliau bahkan inget aku pas waktu dulu SMP terakhir kesini bercengkerama dengan beliau. Sekarang keknya beliau dipindahkan ke perpustakaan kabupaten, atau sudah pensiun kali ya. Dulu yang jaga cuma 2 orang. Bapak itu dan Ibu yang sampe sekarang masih jaga. Anyway, aku juga gatau nama beliau:( padahal beliau inget banget dari jaman aku SD rembes berantakan sampe aku kuliah mau kelar ehehe Seiring berjalan

CFD Pertama Akuu

Gambar
Kayaknya ini CFD (Car Free Day) pertama aku selama 20 tahun aku hidup. Yaa gaada yang ngajak sih toh juga jiwa rebahanku terlalu malas untuk sekedar jalan-jalan capek ehehe. Hari ini aku bertemu temanku yang tidak pernah ngobrol baik itu di media sosial ataupun secara langsung dari tahun 2016, um entahlah, aku juga tidak yakin. Oke, aku harus kembali ke masa lalu untuk menceritakannya. Tahun 2016 itu aku lagi semangat banget buat ikut grup perkumpulan dunia maya gitu, dan yap berbasis media sosial Line tentunya. Aku cukup aktif di beberapa grup, yaa karena aku kebanyakan waktu luang juga, salah satunya grup anime. Banyaak sekali kenangan di banyaaak grup anime yang tidak mungkin cepat untuk dilupakan. Tapi sudah banyak dari kami menemukan tujuan hidup baru di dunia nyata dan meninggalkan dunia maya, hingga tidak bisa dicari dan ditemukan. Kami banyak bercengkerama, banyak rahasia yang kami ceritakan, tapi kami tidak pernah tahu asal usul dan nama asli masing-masing. Kau tahu, i
seiring sikapmu yang kian berubah, rasa sayangmu pun makin tak terasa.

cinta katamu?

cinta adalah perkara berat. sekali kau jatuh, kau akan terjembab. sekali kau menambat, kau akan semakin tertarik ke dalam arus keputusasaan.  awan mendung menaungi, angin lalu membendung luka diri. so, 12 Januari 2019.

Features First Preposition Story

Dalam lembayung senja bulan mei ini, aku berusaha untuk tahu apakah memang kiranya ada hal yang mengusik ketenangan orang-orang kampung dukuh ini, bisa dijadikan suatu bahan menarik sebagai bekal berita di kota nanti. Bunyi dentuman yang melengking terus saja menghujani bangunan yang kugunakan untuk berteduh. Tak sekali atau dua kali kepalaku tergores batu-batu kecil yang jatuh, bahkan pecahan kaca yang berada disekitarku, hampir membuat aku mengerang diantara situasi yang membuatku kalut. Aku takut mati, tapi aku butuh berita ini. Sekarang apa yang penting untuk dunia? Nyawaku atau berita ini? Seperti bulan yang lain, aku sampai saat ini masih belum tahu apa yang aku kerjakan disini. Bunyi ketikanku dengan jari-jari yang menari diatas keyboard lapuk ini tetap ku pertahankan. Aku hanya ingin terjaga, aku ingin masih bisa menerima bahwa aku ditugaskan untuk tugas yang aku sendiri tidak menginginkannya. Apa sekarang? so, 5 Mei 2018

Terkadang Aku Berpikir (Pikiranku Saat Semester 2]

Terkadang aku berpikir. Apakah menjadi sarjana hukum benar-benar menjadi cita-cita yang selalu menjadi impianku, atau menjadi bayang-bayang semu. Terkadang aku berpikir.  Apakah mengkritisi adalah suatu kewajibanku dalam berproses menjadi mahasiswa hukum?  Apakah memahami bertumpuk-tumpuk buku hukum dengan bahasa yang terlalu kaku adalah suatu hal yang mutlak dilakukan oleh mahasiswa hukum? Apakah mahasiswa hukum harus menjadi aktifis? Apa definisi dari aktifis? -- Setiap pagi berlari menanjaki tangga, berharap tepat waktu jam 6 pagi memulai intensif yang tidak aku sukai, bahasa arab. Setiap sore aku pulang isya’ untuk mengikuti program kampus yang bernama ma’had yang membuatku makin sulit melangkah. Aku sudah menempuh semester satu. Apa yang berubah? Melihat mata kuliah wajib semester dua, jujur membuatku seperti ingin mati saja. Tapi ada beberapa hal yang ingin aku kaji sepenuhnya.  -- Aku tidak suka berkompetisi dengan orang banyak. Semua orang tidak tahu itu. Mereka hanya melihatku

En dan De

Ga usa basa basi, mari kita sisingkan lengan demi perhelatan akbar ini. Pertama, perkenalkan tokoh utamanya disini. Sebut saja ia En, salah satu ketua dari salah satu unit kegiatan mahasiswa yang masih berpayung Syariah dan Hukum di UIN Sunan Ampel Surabaya. Beberapa hari yang lalu, atau lebih tepatnya seminggu yang lalu, En mengadakan kumpul bersama anggotanya dari sore hingga petang. Dari sekitar lima puluh anggotanya, kurang dari dua puluh anggota hadir di kumpulan itu. Demi menunggu para anggotanya berkumpul, En satu per satu menghisap tembakaunya hingga tercecer kesana kemari sisa putungnya.  Dikumpulan itu, En sempat menunda dibukanya forum padahal surya menangis minta ganti shift dengan sang rembulan. Dengan lima orang yang sudah berada di forum, dia menghela napas dan memulai sambutannya, kecewa karena yang diharapkan datang belum juga kelihatan batang hidungnya, justru yang tidak diharapkan datang, malah nongol dan bikin ramai forum. En mau bela siapa? Akhirnya saat yang dihar

Bagaimana Jika Aku Meninggal Hari Ini ...

Suara sirine ambulan yang kubenci akan segera terngiang disepanjang perjalananku ke rumah. Tetangga dan keluarga besar akan berdatangan. Untuk sehari itu mungkin teman-temanku tidak ada yang tahu kalau aku sudah meninggal. Pelan tapi pasti, tubuhku akan digendong ke arah pemandian. Aku menduga, aku akan dimandikan di kebun sebelah rumah, dengan air bercampur barus yang dingin, diguyur oleh ibuku sendiri yang sedikit demi sedikit menitikkan air mata, digotong ayah ke ruang tengah untuk dikafani. Kemudian ayahku akan mengecup keningku, kedua belah pipiku, dan berbisik sesuatu ditelingaku yang membiru. Tak lama itu, ibuku akan datang membawa roncean bunga, mungkin ada bunga sedap malam yang kusenangi, dikalungkannya ditubuhku yang terbalut kafan putih. Kemudian dikecup pipiku sekali lagi lama hingga tetes air mata ibu menitik dipipiku. Dipeluk tubuhku yang terbujur kaku lama hingga lupa rasanya sudah tidak bernapas lagi. Ditanah lembab tempat aku dilahirkan, aku akan disemayamkan disampin

Yang Hanya Terlintas

Malam semakin gelap, tanpa hembusan napasmu, angin menyapu dinginnya kedua pipiku. Kesedihanku semakin dalam, tak ada satupun yang bisa menjadi pelipurku hingga saat ini. Rembulan yang melihatku kasihan terus saja menyinariku dengan redup, seolah-olah ikut merasakan apa yang sedang kurasakan saat ini. Teriakan burung gagak yang melayang diatasku pun memberi tanda bahwa dirinya sedang menunggu diri ini rapuh dan mati terjembab dengan segala air mata yang kian tak terbendung. Kita adalah judul pertama yang kubaca dalam lembaran hidupku, tapi selalu saja diakhiri dengan tanda titik seolah sudah tidak ada yang harus dibahas di lembar berikutnya. Keluhanku tak pernah ada yang benar-benar mendengar. Seperti hidupku yang kian samar dan tak dikenal, aku masih saja terkantuk udara yang nakal masuk ke dalam lubang hidungku. Cintaku begitu sombong dan membara ketika berbincang hanya berdua denganmu membicarakan hal-hal yang tidak pernah aku tahu sebelumnya, cerita tentang belahan bumi lain yang m