mungkin aku yang menyakitimu

kau marah padaku kan?

kau sebal denganku kan sebenarnya?

aku tahu, kamu kalo lagi kesal biasanya engga menggubrisku. atau hanya kasih tanggapan seadanya, sebisamu. 

biasa malam kamu fokus ke suaraku. tapi malam kemarin kamu main sampe 6 kali, kamu menelponku tapi seperti tidak mau mendengarku. kamu menanggapi, tapi tetap fokus sama mainmu.

hingga pada akhirnya aku diam saja, membiarkan malam saja yang menemanimu. tanpa ada kata, kau tutuplah telpon itu. mungkin kau kira aku tertidur, tapi aku masih berjaga. berdiam, berpikir, apa aku terlalu menyakitimu karena project yang sedang aku kerjakan dengan temanmu.

katamu kau mendukungku. katamu kau ingin melihat seberapa keras aku mencoba menuangkan segala isi pikiranku.

apakah aku terlalu mengikatmu? padahal kita tidak punya hubungan yang terikat. 

kalau kamu sudah muak, atau mungkin hatimu mulai rapuh perihal dunia per efwebe an ini. kita akhiri saja.

jangan menyakiti dirimu sendiri, atau berpikir bahwa orang lain menyakitimu. jika kau merasa sakit, enyahkan saja penyebab rasa sakit itu.

kamu sepertinya bimbang, kamu takut bukan?

bukankah jika kita melepas satu, yang lainnya akan mendekat padamu. jika tidak, mungkin kamu akan menyesal. aku tahu itu, aku sering mendapati situasi seperti itu. tapi kita engga akan pernah bisa menemukan sesuatu yang tepat, jika kita engga pernah mencoba lainnya.

engga mungkin saja pemikiranku itu bukan hal yang mengganggumu. atau yang sedang kamu pendam sendiri dan menutupinya dengan otitis akutmu. atau perihal tetek bengek tugas dari kampusmu.

baiklah.

beberapa hari ini mungkin aku engga akan menghubungimu. mungkin akan aku tantang selama seminggu.

kita lihat sampai tanggal tiga puluh.

✨23 Juli 2020, setelah semalam kemarin.

---

barusan dia chat, sekitar pukul 15.33 WIB, mungkin disana dia sudah pukul 16.33 WITA.

jadi, aku balas apa gimana ni?

ini masih tanggal 25 Juli 2020 loh. kurang 5 hari lagi. kayaknya harus kuatin pendirianku. ok. baiklah, lima hari lagi.

Komentar