fokus ke tujuan saat ini dulu

cara baik menjalani ldr adalah dengan tetap fokus mengejar impianmu. kalau dia sibuk dan kamu sibuk, berkabarlah semampunya. kalau memang begitu banyak pekerjaan, hingga komunikasi tak lancar--namun kamu percaya dia setia. tetaplah fokus pada pekerjaanmu, pendidikanmu, dan hal-hal baik yang kau lakukan.

kalau memang dia yang terbaik, dia akan tetap menjaga hatimu meski tak selalu mengabarimu. namun, jika dia bukan yang terbaik, setidaknya kau tetap menjadikan dirimu yang terbaik dengan menggapai impianmu. nanti, kamu juga akan ditemukan seseorang yang terbaik saat kamu menjadikan dirimu lebih baik. 

--boycandra.

Hai, ini aku.

Hal begitu cepat berlalu, apalagi dengan waktu. sesaat yang lalu aku rasa masih bocah yang suka naik pohon tapi gabisa turun, sekarang suda berkepala dua.

Terkadang aku takut dengan waktu. hal itu membuatku berpikir, apakah hari-hari yang kujalani ini kumanfaatkan sebaik-baiknya atau malah kusiakan adanya.

Hidup ini berpacu.

Sesekali mungkin aku iri dengan temanku yang lain, sesekali aku bangga dengan diriku sendiri daripada yang lain.

Aku tak boleh menampakkan kesedihan di publik. karena mereka yang suka padaku, engga peduli. dan mereka yang tidak suka padaku, menertawakanku.

Aku cukup bangga dengan apapun yang kulakukan, apapun yang kudapatkan. karena barangkali suatu saat nanti, aku pasti merindukan masa-masa ini.

Ada begitu banyak masalah percintaan yang kutepis, bukan karena tak ingin, aku hanya memagari hati, biar tak perlu merindu kepada yang tak pasti, ataupun tersakiti lagi.

Untuk sementara ini, aku masih harus menata tujuanku. masih harus menata ulang karirku, karena dalam beberapa tahun lagi, aku akan dihadapkan fakta bahwa aku akan terkekang lagi.

Begitu banyak pikiran buruk yang bersemayam di kepalaku. seakan mereka tak pernah memberiku rasa tenang jika dalam masa-masa itu. aku takut, ya aku masih takut. menyatukan dua pemikiran cukup sulit ya? mengalah itu sulit ya? apa-apa harus minta izin itu sulit ya?

ah yasudahlah. tak perlu berpikir itu dulu.

makin berat pikiranku.

banyak yang kutepis, tapi tak sedikit yang kembali. padahal aku sudah harap-harap cemas untuk jangan kembali disaat aku rapuh sendiri.

Hal-hal tentang orangtuaku membuatku takut untuk melangkah jauh. orangtuaku masih membutuhkanku, dan aku tak bisa jauh dari mereka. kadang mereka menyebalkan, tapi hal itu yang membuatku merindukan suasana rumah.

huft, jadi kedepannya nanti gimana, dear?

Orang lain melihatku sebagai yang beruntung. Prestasi ok, Skripsi kelar, Kerja juga udah.

padahal semua itu perjuangan.

dan mereka yang menyebutku sebagai teman, tak pernah sedikitpun berpartisipasi dalam hidupku yang susah. mereka hanyalah semu. ah tidak juga, teman adalah kepentingan.

Akhirnya semua membuatku merasa dalam bilik kesepian. relung hati kian rapuh, tangis miris makin tersedu. tapi mereka, tentu saja, tak peduli.

Seringkali menghibur diri sendiri, hingga lupa rasanya bersosialisasi, karena aku takut, takut tersakiti lagi.

Aku menghilang, karena aku butuh privacy. Dunia maya sangat menyakitkan, dan aku butuh tempat untuk berpulang.


orange french nail, 19 April 2021.

Komentar