1.14 [Apa yang Salah?]

Jika kita mencoba menggali masa lalu yang berharga karena tidak rela dengan hal-hal yang manis dan tak terlupakan, mungkin sebaiknya kita mencoba untuk mundur sekali lagi.

Bagaimana tidak? Bisa saja lubang yang kau galih itu menjadi jurang yang dala. Apalagi kau terlanjur terjun di jurang itu. Semoga jangan sampai.

Sejarah memang tidak bisa dilupakan, tapi bagaimanapun, tidak akan mengubah apa yang ada sekarang. Mungkin juga ada yang berubah, tidak banyak. Mungkin ada juga yang tidak berubah, atau menjadi semakin buruk.

Apalagi kalau membicarakan mantan

Atau

Teman, mungkin.

Bagaimanapun dari tujuh belas sekian tahun, hal yang paling menyakiti adalah teman. Yah, terkadang teman bisa menjadi serigala. Hmm teman, sahabat juga bisa. Kalau dielus diam, ditinggal mencakar. Risih memang tapi apa daya. Bahkan kita tahu, teman ada banyak tipe.

Ada yang sok baik, ini tipe yang ingin dibunuh aja deh. Sok baiknya cuman hanya sekedar tameng, gampang manfaatin oran, mukanya ada dua sih. Cicak berekor dua aja laku dijual. Kalo ini dijual laku gak ya?

Ada yang tipe penjilat. Ini dibuang aja deh ke palung yang dalam di sekitar filiphina, ngeselin. Mereka ini ga mau nasehati dua sisi yang membuat kita kadang melakukan hal yang salah. Salah siapa cerita sama si penjilat. Mereka hanya berkata apa yang ingin kita dengar. Padahal untuk menyelesaikan masalah, perlu sekali lho dua sisi itu, biar adil.

Ada nih tipe ga berperasaan. Mereka ini bakal ngomong apa yang ada di pikirannya meski itu sakit atau pedih sekali didengar. Tapi orang yang kaya gini, sebenarnya yang baik. Mereka ga segan-segan buat tegur kita kalau salah atau kelewatan. Well, tipe ini biasanya ada di musuh sih. Bersyukur aja punya musuh perhatian hehe.

Lalu apa yang salah?

Yah memang susah untuk memilah mana yang baik atau buruk. Bagaimanapun, meski kau punya teman yang agak menyebalkan atau yang seperti tipe-tipe di atas , kau perlu bersyukur atas itu. Karena saat kau mempunyai teman, kau hanya mempunyai teman pada saat itu, selebihnya jika kamu melakukan kesalahan atau hal-hal yang membuat teman kamu merasa risih, jangan kaget kalau pada akhirnya kau akan dibuang.

Atau mungkin sebaiknya jangan terlalu dekat karena yang dekat itu bisa jadi tombak yang menyakitkan bagimu. Atau lebih baik jadikan saja keluarga sebagai tempat bercerita, mencari nasehat, mencari kasih sayang, atau berkeluh kesah apapun. Karena kau tahu, keluarga tidak mungkin membuang mu. Ya mungkin itu lebih baik.

Tapi apapun yang kamu lakukan itu tergantung pada keputusanmu sendiri. Siapa yang mengira kamu punya solusi yang terbaik. Siapa yang mengira juga kamu memilih jalan yang lain atau mendengarkan orang lain. Apapun itu, semoga kita selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Amiin.

Komentar