Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

final chapter

bismillah, assalamualaikum. setelah aku pikir lama sendirian, tanpa intervensi dari manapun. aku mengambil kesimpulan. ternyata cara agar lepas dari perempuan itu, adalah menjauhi kamu, suamiku. kamu tau seberapa benci aku sama dia, dan seberapa aku ga rela aku punya masalah atau hubungan sama dia, tapi kamu ga peduli dengan itu semua. kamu sudah menghancurkan harga diriku, rasa malu, menghancurkan mimpiku, mimpi anak-anakku, menjadi laki-laki hina yang sampai sujud dihadapan orang lain karena kesalahanmu sendiri. aku ingin bahagia, sampai itu menyakiti dan mengusik dia, ternyata kamu yang menarik dia masuk ke kehidupan kita. aku tegaskan lagi, satu-satunya cara agar aku menjauh dari perempuan itu, adalah menjauhi kamu . karena kamu belum selesai dengan dia, selamanya gabakal selesai. dan aku gamau ikut lagi sama ceritamu. babku di cerita ini sudah selesai. mungkin kamu udah lupa, jadi aku ingatkan lagi. aku selalu bilang ke kamu takut dengan cobaan harta tahta wanita. dan aku sangat g...

Aku, Luka, dan Sebuah Kejujuran yang Terlambat

Gambar
Di suatu malam yang sunyi, suamiku akhirnya mengakui sebuah kebenaran yang selama ini ia sembunyikan. Sebuah kebenaran pahit yang tak pernah aku duga — bahwa ia menjalin komunikasi dengan seorang perempuan dari masa lalunya. Seorang perempuan yang, dulu, pernah menghancurkan hatiku… dan kini datang lagi, menghancurkan pernikahanku. Yang lebih menyesakkan, ia tak hanya berbicara. Ia mengirimkan uang — dua juta rupiah — atas permintaan perempuan itu. Perempuan yang bahkan telah memiliki pasangan lain. Semua itu ia lakukan diam-diam, sembari berkata padaku bahwa ia lelah, ingin cepat pulang, ingin istirahat. Padahal aku, istrinya, tengah hamil dan menantinya di tanah perantauan. Ia memilih menghindar dari tanggung jawabnya sebagai suami, sebagai calon ayah, sebagai lelaki yang dulu aku percaya. Setelah semua terbongkar, aku gemetar. Hatiku koyak. Aku menangis seharian, kehilangan arah, tidak bisa fokus bekerja. Rasanya seperti seluruh harga diriku diinjak-injak. Bukan hanya karena uang, b...