b e r h a r g a



Orang-orang yang saya anggap berharga, seringkali tidak menganggap saya sama berharganya.

Saya selalu berusaha untuk mengetahui kabar terbaru mereka, memastikan jika mereka selalu baik-baik saja. Namun sayangnya, ego lebih sering menenggelamkan mereka. Mereka terkesan tidak peduli dan kabar saya tidak terlalu menarik untuk diketahui.

Rasa sungkan dan segan seringkali mampir dalam kepala ketika saya selalu menjadi pihak yang bertanya, tanpa pernah ditanya. Apa betul mereka bahagia sewaktu saya perhatikan keadaannya? Atau mungkin rasa risih yang ternyata mereka rasa?

Lalu semakin hari saya semakin mengerti, bila dalam komunikasi harus ada yang memulai. Biarlah mereka masih melawan ego mereka, sedangkan saya akan selalu membuka komunikasi meski hanya dianggap basa-basi.

Barangkali, kasih yang betulan kasih adalah kasih yang tanpa pamrih.
Seperti yang selalu saya senandungkan sejak bayi, bila kasih hanya memberi dan tidak mengharap kembali.

Iming-iming surga dan ancaman neraka sudah sejak jauh hari diletakkan pada nomor dua. Sebab untuk berbuat baik tidak perlu imbalan dan hadiah.

Berlaku baiklah karena kamu manusia, dia manusia, kita semua manusia. Perhatikan saja hal-hal yang membuat kita sama. Abaikan pembeda yang melahirkan sekat-sekat tak kasat mata dari rahim serakah. Toh, manusia sama-sama dibungkus tangis sewaktu lahir ke dunia, sama-sama mati ketika detak meninggalkan dadanya.


Dan bila nanti kamu tidak dicintai sebesar kamu mencintai, tidak masalah.

Tidak apa-apa.

Pada akhirnya yang paling penting bukan kata mereka, bukan perlakuan mereka. Melainkan kesempatan memberi yang selama ini kamu punya. Karena yang bisa diatur adalah apa yang bisa kita bagi, bukan terima.


Jawaban dari permintaan-permintaan yang dipanjatkan lewat doa tidak selalu dikabulkan searah. Ada banyak jawaban yang datang dari tempat tidak terduga. Termasuk perbuatan baikmu yang tidak kamu sangka-sangka sudah melegakan seseorang di luar sana.

Mulai hari ini, jangan kecewa bila perhatianmu hanya dibalas seadanya. Kalau pengorbananmu terasa sia-sia. Jangan lelah untuk selalu menawarkan pertolongan pada siapa saja, bisa jadi, kamu adalah satu-satunya orang yang mereka punya.


Lantas setelah ini, saya masih akan menanyakan kabar mereka seperti biasa. Mereka berharga, dan saya juga terlalu berharga untuk sedih hanya karena tidak mendapat respon sesuai ekspektasi.

Sorce: 9996

Komentar