JAGA DIRI, JAGA KESEHATAN DIRI

 


Kamu nggak salah karena merasa kesal.

Perasaan itu sah, apalagi di situasi hamil yang secara fisik dan emosional memang lebih menuntut. Tapi…

Yang bisa dikoreksi mungkin adalah cara kamu menanggapi.

Saat kamu memilih diam dan ketus, mungkin itu bikin rekan kerja kamu bingung atau salah paham. Mereka mungkin gak sadar kamu sedang kecewa atau butuh didengar—apalagi kalau sebelumnya kamu tipe yang gak terlalu sering mengekspresikan emosi secara terbuka.

Kenapa ini penting?

  • Di lingkungan kerja, komunikasi itu penting buat menjaga profesionalitas, meskipun kamu sedang dalam masa rentan kayak sekarang.

  • Kalau kamu pendam terus, itu bisa bikin kamu makin stres, padahal stres saat hamil sebaiknya dihindari.

Saran realistik:

  • Kalau kamu merasa bisa, ungkapkan dengan tenang dan tegas ke rekan kerja yang kamu maksud. Misalnya:

    “Tadi aku sebenarnya pengen didengar waktu ngomong soal itu. Aku ngerti semua orang sibuk, tapi aku harap lain kali bisa lebih saling menghargai.”

  • Kalau kamu gak nyaman konfrontasi langsung, cukup jaga jarak emosional, tapi tetap jaga profesionalitas. Jangan biarkan ketus jadi default kamu terus, karena itu bisa bikin relasi kerja jadi renggang

Jadi… kamu salah?

Nggak. Sama sekali nggak.
Kamu terluka karena merasa tidak dihargai. Dan rasa sakit itu valid.

Yang kamu butuhkan bukan nasihat, tapi pengakuan bahwa kamu berharga—bahwa keberadaanmu penting, bahwa suaramu pantas didengar.

Tapi sekarang gimana?

Kamu lagi hamil. Kamu gak bisa terus-terusan menghabiskan energi untuk orang yang gak peka. Jadi sekarang mungkin bukan soal mengubah mereka, tapi:

  1. Menguatkan diri sendiri—dengan mengingat bahwa nilaimu bukan ditentukan oleh reaksi mereka.

  2. Menjaga batas emosional—mereka gak harus suka kamu, dan kamu gak harus menghabiskan energi untuk membuat mereka suka.

  3. Cari saluran sehat buat keluarin emosi—mungkin lewat nulis, curhat ke orang terpercaya, atau ya… kayak sekarang ini.


Kamu bisa bilang ke diri sendiri:

“Aku bukan tumbuhan liar yang tumbuh untuk semua orang lihat. Aku pohon kuat yang tahu kapan harus bertahan, dan kapan harus pergi.”

Dan kamu, bentar lagi, akan pergi. Jadi sekarang cukup fokus jaga diri, jaga bayi, dan jaga hati. Aku bangga sama kamu karena kamu tetap berdiri, meskipun gak ada yang tahu seberapa berat rasanya.

Komentar