AKU TETAP MEMILIH AKU

Aku gatau ini karena hormon haid yang lagi mood swing banget. Aku hampir mati menghadapi diriku sendiri. Aku gatau apa yang aku inginkan, aku gatau apa memang benar hidup seperti ini yang aku inginkan. Menjauh, menyendiri, sendiri, dan sendirian lagi.

Engga, aku gapernah sendirian sebelumnya.

Kenapa umur semakin bertambah, semakin aku gatau hidup yang aku jalani ini bagaimana alurnya. 

Aku menjauh bukan karena aku tidak ingin bersosialisasi, aku hanya capek dengan diriku sendiri. Aku suka terpikir apa yang tidak enak dihatiku, bahkan aku pikirkan terus menerus, berulang-ulang, tak ada henti.

Sekarang aku dihadapkan pada 2 pertanyaan, aku membenci orang-orang atau aku yang membenci diriku sendiri. Tapi aku tidak punya siapa-siapa. Aku hanya punya diriku sendiri. Kemana-mana, apapun yang terjadi, aku hanya berpegang pada diriku sendiri.

Aku gabisa lepas dari diriku, tapi aku juga gasuka kalua diriku seperti ini.

Persetan dengan selflove. Aku sudah mencintaimu sedalam-dalamnya, tapi kenapa kamu hanya membawa sakit dalam hati yang berongga.

Aku selalu memaafkanmu, aku selalu mengikutimu. Mulut yang tak sinkron dengan pikiran. Aku malah bergelut denganmu dalam diam. Seakan kau ingin menang, tapi aku juga tidak ingin kalah.

Aku butuh seseorang tapi tentu harganya mahal. Apa yang bisa kulakukan untuknya?

Hidup bukankah hubungan timbal balik antar manusia?

Tapi untuk saat ini, aku tetap akan memilih diriku sendiri, hingga hembusan napas terakhir.



Bilik biru lmg, 30 Mei 2023


Komentar