Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

ketika kau terlalu baik ...

ketinggalan bahasan, meninggalkan bahasan, membisukan bahasan.  entah karena memang malas untuk berurusan ketika kita tak ada urusan, begitu dangkal langkah kita dalam menyelami kehidupan saat kehidupan tak pernah memihak kita.  selalu ada pembahasan jahat yang berbisik untuk menghancurkannya, atau barangkali malahmenghancurkan diri sendiri. nyatanya sudah ah, aku lelah. dia selalu didengar, sedang aku harus berteriak agar terdengar.  nyatanya sudah ah, aku muak. kenapa harus kusimpan dalam hati perkara pelik yang menggerogoti jati diri. biarlah dia bersenang-senang, biarlah dia susah sedih merana tak berdaya. yang penting jangan pernah melihat ke belakang dan meraih tangannya agar dia bangkit. buat apa jingan! biar dia mati sendiri, biar orang lain yang membantu dia. bersyukurlah kau menjadi sosok jahat baginya, karena itu pula kau bisa bernapas lega tak diganggunya. hei diri!! sadarlah!! kau terlalu baik untuk seseorang yang tak pernah baik denganmu!! [so, 16 maret dalam kungkungan c

Sepi

Ada di satu hari dimana aku membenci ayahku sendiri. Diantara kata-kata kesal ibu yang mengudara, rumah yang terlalu hampa, serta saudara lelakiku yang tak pernah peduli ada apa. Dan kemudian aku akan menangis di bilik kamarku sambil menonaktifkan ponselku. Akhir-akhir ini ayahku keterlaluan. Pergi tak pernah kutahu, pulang saat aku tertidur lelap. Jarang berada di rumah, bahkan malam minggu yang menjadi ajang kebersamaan sekalipun. Padahal ayah pernah berkomitmen, sabtu minggu adalah hari keluarga. Setidaknya meskipun tidak berlibur, sekeluarga bisa makan malam bersama sambil bercanda. Sudah 3 atau 4 malam minggu yang sudah terlewat ya? Aku hanya menghabiskan waktu dengan ibuku. Bahkan adikku tak pernah peduli apa yang aku dan ibuku lakukan.  Aku mengantar ibu ke kuburan leluhur, atau beli makanan yang diinginkan semisal kikil atau mi ayam, atau nasi goreng cak Niken. Atau terkadang aku mengantarkan ibuku beli pulsa listrik, atau bahan makanan. Ibuku tanpaku mungkin dalam kesendirian.

😌

4 Maret 2020 Aku bermimpi hal yang aneh untuk kesekian kalinya. Bahkan cukup aneh dari semua struggle yang kuhadapi.  Pada akhirnya aku dilamar orang yang tidak kukenal sama sekali dalam hidup. Seenaknya saja menata hidupku dan bagaimana kelanjutan kehidupanku. Sedikit yang kuingat saat ku bangun dari mimpi buruk itu. Ada satu tanggal yang masih ada di ingatanku, bulan Juli 2020 sekitar tanggal 20-28. Entahlah, akan ada apa di hari itu. Tapi anehnya, sosok dia tak pernah mencoba untuk berbincang denganku. Bahkan untuk saling menatap mata pun tak pernah.  Aku tidak bisa memastikan dia siapa. Oh, sungguh mimpi buruk. Semoga aku selalu dalam lindungan-Mu.