stop di september

melukai butuh sehari. menyembuhkan butuh beberapa hari dan bulan. tapi menyesal butuh seumur hidup. 


apa prinsipku salah selama ini? 

jika tak ingin dilukai, ya ga pernah melukai.

tapi kenapa disaat aku mencoba untuk tidak peduli, selalu ada yang mencoba merobek dan melukai.

masalah kecil selalu jadi besar dan mendramatisir.

apa aku yang selalu salah selama ini?

lalu kalau aku benar, gaada penghargaan?

hari ini seharian aku nangis, karena selalu diingatkan hal-hal yang buat aku badmood.

pagi-pagi uda dicemooh aja. pakai hp kantor pula. ga profesional dan kekanak-kanakan. padahal masalah uda clear dari lalu. 

rasanya kek pengen cerita tapi juga bingung sama siapa. akhirnya aku nangis sendiri di mejaku. manajerku liat aku dan diem aja karena gatau masalahnya juga. cuma buang muka aja pura-pura gatau kalo aku lagi nangis. pikirnya dia ya kalo ga masalah keluarga ya pacar bukan?

lagian aku lemah banget kalo nangis. berasa uda kalah. berasa hancur sendiri. bukannya pembalasan terbaik yakni aku bahagia. aku masih terlihat baik-baik saja. jadi semua orang berasa kesal sendiri karena aku dianggap tidak 'intropeksi' diri gitu? 

aku ini victim ga si?

tapi aku gamau jadi satu-satunya victim disini. aku pengen udahan. udah capek, uda toxic, uda burnout. uda di luar batas juga.

oke stop di september. mau aku keluar baik-baik atau bodoamat juga uda gapeduli lagi aku. kalau memang aku pengen ninggal hari ini, aku langsung keluar.

tapi kek lagi lari dari masalah ya, bukan memperbaiki. tapi yamau gimana lagi, memperbaiki kek gimana juga. kurasa uda gabisa diperbaiki juga. satu-satunya hal yang makin bikin aku bobrok ya ini. gamaju, gaji sama aja, tunjangan ga diberi, bpjs ga diuruskan, kontrak kerja gaada. bad job ever.

iam done here.

no thanks, next.

Komentar