sudah saatnya

semalam aku bermimpi, ceila mimpi terus dah hidup ini. tapi mimpinya seperti nyata, yaila gitu aja sik.

tapi beneran, ini aneh si. padahal aku biasanya tidur mimpi gajelas, tapi yang ini berasa banget jelasnya. mungkin karena aku saking pengennya, atau saking kangennya. karena uda aku putuskan buat ketemu setahun sekali aja. itupun engga bisa ngobrol lama. karena canggung banget. padahal kalo sama dianya, aku suka cerita apa-apa. itu dulu sih, sekitar 12 tahun yang lalu. 

didalam mimpiku ya pertemuan kek biasa. bercanda biasa, dengan aku yang hanya diam dan tertawa. heran bgt seriusan. tiba-tiba kek pada sindir-sindiran dan dia tanya beneran ke aku. 

'knp suka?'

gatau ya, kadang gaada alasan yang jelas napa suka. tiba-tiba langsung sreg gitu aja. tapi aku paling suka sama kerlingan mata dan senyumannya. perlakuannya ke cewe yang sopan. dia kalo berteman long lasting, engga perduli dia berubah atau engga, yang penting ya ayok temanan tanpa liat status dan pencapaian. jadi gaada alasan buat saling meninggikan diri gitu.

'ya ayok'

gitu katanya. kaget dong aku.

'beneran?'

'ya ayok, kalo yakin'

kaget beneran.

kadang aku juga penasaran, dia cari yang kaya gimana si. karena dalam 12 tahun ini, aku belum pernah liat dia dekat sama siapapun. story dan postingan di sosial medianya cuma berisikan dia sama temannya. aku juga engga pernah dengar desas-desus tentang dia yang pernah menjalin hubungan sama cewe lain.

hidup dia kurasa, mulus aja gitu.

pas waktu ke rumahnya kemarin, aku akhirnya bisa tau dan salam ke ayahnya, Pak Pramono. aku juga baru tahu kalau dia anak pertama dan punya adik laki-laki.

gila ga si, perlu dipertanyakan aku sedekat apa. iya, cuma teman SD yang bahkan sampe sekarang cuma itu yang kutahu.

aku bisa sih untuk tahu segalanya, tapi syaratnya ya itu, aku harus sering ketemu, sering ngobrol entah itu langsung atau via chat. sedangkan aku membatasi hal-hal yang engga perlu, biar rindu ini engga semakin merajam.

kemarin ada acara buka bersama, dan dia yang ngechat aku. sudah pasti disuruh sama teman-temannya. karena menurut mereka, siapa sih yang bisa nolak ajakan dia. tapi aku tetap memagari diri biar jiwa ini engga terlalu mati.

apalagi jiwa ini sudah mulai suka baper-baper sendiri. sering sensitif sendiri. padahal uda berusaha kuat, tapi tetap gampang nangis. lebih gampang iri.

aku yang ini, aku engga suka. 

aku yang ini, suka me time yang banyak. padahal aku cuma lebih butuh keluar jalan-jalan dan mengenal orang baru.

kurasa, sudah saatnya untuk mengenal orang baru.

Komentar