Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

8.10

kata orang kalau habis nangis bisa plong hatinya gitu ya. padahal saya niatnya sih pengen gitu. tapi semakin saya mengeluarkan air mata, hati malah bercampur berbagai warna, pekat, yang membuat saya terlalu memikirkan kejadian yang sudah berlalu. hal itu membuat kepala saya pusing. makanya, saya tidak pernah nangis secara bebas. saya tahu keadaan tubuh saya yang tidak mau merasakan lemah tak berdaya. ص

noted!

saya selalu dikasih nasehat sama temen saya kalau blog ini jadi lahan komersil. ah ngga mungkin. blog ini diary saya kok. ga mungkin dong saya curhat trus nampilin iklan. blog ini cuplikan diary saya yang bagus buat dibaca lagi kok. soalnya diary saya berbentuk buku, tulisan saya juga ga bagus-bagus banget. tapi kadang cuplikan itu bisa jadi inspirasi buat tulisan saya yang lain. isinya memang agak alay apalagi postingan tahun 2016 tapi saya bangga kok. saya labil disaat yang tepat. saya taun depan sudah mau berkepala dua. tapi saya inshaallah konsisten kalau tentang diary. diary bagi saya itu catatan hidup saya. harta yang paling berharga bagi saya. karena saya gampang banget buat lupa. begitulah dan sekian. ص

8.1

sebenarnya saya akhir-akhir ini merasa kalut. badan lemah, tidur pun enggan. bukan maksud tidak inginkan tidur, tapi mimpi-mimpi yang ingin dihindari selalu saja datang menyerang. belum lagi perkara detik-detik akademik yang menggelikan. berpikir kini mulai enggan, apalagi menyampaikan suatu ide yang menakjubkan. pun dapat bernapas dan menjalani hari saja bisa sebahagia ini. sudahlah nikmati hidup, karena hal ini mungkin tidak akan terulang kedua kalinya dalam satu dekade. satu dekade, lama juga ya.-ص

hm

seiring balasanmu yang kian singkat, semangatku pun makin kendo.

8.9

saya punya teman namanya mas hafid kenal dari zenius dulu. dia ini cerdasnya ga ketulungan, sering bantu saya ngerjain tugas mtk dulu. dia sekarang jurusan matematika murni ugm smt 3 sama kaya saya padahal umurnya sudah 23 tahun, dimana umur segitu biasanya sudah mulai ngurus skripsi, atau buat mas hafid sendiri mungkin uda mau diwisuda. dia ga peduli kata orang, uda tua masih aja semester segini. tapi dibalik itu semua, mas hafid pernah diterima masuk ui dan itb. setelah dia lulus SMA, dia dapat SNMPTN di UI, SBMPTN di UPI, tapi ga diambil. dia milih buat gapyear. tahun keduanya setelah lulus SMA, dia kembali SBMPTN di ITB, tapi gadiambil. dia milih buat gapyear. sampai pada tahun ketiganya, yang setara dengan saya yang baru lulus SMA, dia akhirnya masuk ke jurusan yang dia pengen, matematika murni UGM. sekarang ini jadi seangkatan sama saya, tapi kalo dibandingin sama dia, jelas saya bukan siapa-siapa. pernah mas hafid bilang gini, "saya bukan siapa-siapa dek, kalau kamu b