Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

ketika aku melihat pdhku

terenyuh karena masih ditanya, menangis karena hanya seonggok sampah. apa dikata, apa daya, aku siapa, tak ada berpunya, tak ada berguna. 25/9/20

aku perempuan, aku berharga, aku bahagia.

aku bosen dengar ibuku yang ngelus dada gegara kehidupanku. rumit, banyak tanggungan, kerasa banget berat buat dijalani, katanya.  padahal nyatanya aku masih hidup, masih baik-baik saja. hidup gamungkin mulus, tapi bisa dicicil biar mulus nantinya.  mungkin sekarang aku sedang dalam posisi yang rumit, tapi aku yakin Tuhan kasih aku jalan yang baik, yang akan buatku nyesal kalau engga ngelakuinnya. yang aku jalani saat ini juga buatku makin sadar. makin engga mantep buat ngelanjutin jenjang 'menyempurnakan agama' karena ya ini, aku gamau jadi istri yang cuma ikut suami. aku mau berusaha buat merealisasikan keinginanku, karena aku yakin engga semua lelaki bisa menyanggupi keinginanku. dan kenapa? aku masih belum menemukan yang tepat. kalau memang kehidupan ini mudah adanya, sudah nikah aku sekarang. but hold up, aku belum menemukan. jadi aku berusaha sendiri sekarang.  aku engga mau berpangku tangan, aku mau mandiri, aku mau buktikan kalau aku ini seperti permata. yang agung dan